Kenapa Banyak yang Pengen Masuk Kedokteran?
Kalau ditanya jurusan impian banyak siswa SMA, pasti jurusan kedokteran ada di daftar teratas. Nggak heran sih, karena jadi dokter itu identik dengan profesi yang mulia, bergengsi, dan (katanya) menjanjikan secara finansial.
Tapi tunggu dulu, sebelum kamu terlalu jauh membayangkan pakai jas putih dan dipanggil “dokter”, ada baiknya tahu lebih dalam soal dunia perkuliahan di fakultas kedokteran yang katanya keras tapi seru ini. https://kororadiology.id/
Masuk Fakultas Kedokteran Itu Nggak Gampang
Sebelum bisa masuk, kamu harus siap perang dulu di medan ujian. Saingannya banyak, passing grade-nya tinggi, dan kuotanya terbatas. Ujian masuk seperti UTBK SNBT, SNBP, dan Ujian Mandiri dari kampus-kampus ternama bisa jadi mimpi buruk kalau nggak disiapkan dari jauh hari.
Nggak cukup cuma pinter di akademik, tapi juga harus punya mental baja karena proses seleksi bisa bikin stres. Belum lagi persaingan sama anak-anak bimbel intensif yang dari awal memang niat masuk kedokteran.
Tips Buat yang Pengen Lolos Masuk Kedokteran:
- Mulai belajar materi UTBK dari kelas 10 atau 11
- Ikut bimbel khusus kedokteran (kalau mampu)
- Latihan soal-soal HOTS (Higher Order Thinking Skills)
- Jangan lupa jaga kesehatan mental
Kuliah Kedokteran = Marathon, Bukan Sprint
Banyak yang kaget ketika udah resmi jadi mahasiswa kedokteran. Ternyata beban kuliahnya nggak main-main. Jadwal padat, praktikum tiap minggu, hafalan anatomi dan istilah medis yang kayaknya nggak ada habisnya.
Belum lagi sistem blok, OSCE, dan ujian tengah blok yang bisa bikin begadang hampir tiap minggu. Intinya, kuliah di FK (Fakultas Kedokteran) bukan tentang siapa yang paling pintar, tapi siapa yang paling tahan banting.
Beberapa Mata Kuliah yang Bikin Kepala Pusing:
- Anatomi (apalagi yang hafalan latin semua!)
- Fisiologi dan biokimia yang super detail
- Mikrobiologi dengan berbagai nama bakteri dan virus
- Patologi klinik dan farmakologi
Kamu bakal belajar dari buku-buku referensi setebal bantal, dengan bahasa yang cukup kaku. Tapi lama-lama, kamu bakal terbiasa dan mulai menikmati prosesnya, terutama kalau udah nemu cara belajar yang cocok.
Koas: Tahap Paling Menantang Tapi Paling Seru
Setelah lulus dari tahap preklinik, mahasiswa kedokteran masuk ke fase koas (co-assistant). Nah, di sinilah mulai terasa dunia “nyata” kedokteran.
Koas itu kayak magang tapi levelnya hardcore. Kamu bakal muter dari satu stase ke stase lain di rumah sakit: dari bedah, penyakit dalam, anak, obgyn, sampai ke psikiatri. Harus bangun subuh, ikut visite, jaga malam, dan kadang nggak tidur sama sekali.
Realita Koas yang Jarang Dibicarakan:
- Harus tetap ramah walau pasien kadang jutek
- Belajar cepat di bawah tekanan
- Sering dimarahi dokter senior, tapi itu bagian dari proses
- Harus bisa multitasking antara tugas, laporan, dan jaga
Meski melelahkan, koas juga jadi masa di mana kamu mulai benar-benar merasakan jadi “calon dokter”. Interaksi langsung sama pasien dan tim medis bikin kamu makin sadar pentingnya empati dan kerja sama.
Kuliah Kedokteran = Investasi Waktu dan Energi
Rata-rata, kuliah kedokteran butuh waktu 5-7 tahun sampai benar-benar bisa jadi dokter umum. Setelah itu, kalau mau ambil spesialis, tambah lagi 4-6 tahun tergantung bidangnya.
Jadi, ini bukan jalan cepat buat “sukses”, tapi lebih ke perjalanan panjang yang butuh komitmen kuat. Banyak yang tumbang di tengah jalan bukan karena nggak pintar, tapi karena lelah secara mental dan fisik.
Kalau kamu masih ragu masuk kedokteran cuma karena “disuruh orang tua” atau “biar kelihatan keren”, mending pikir dua kali. Karena passion dan tekad itu senjata utama buat bertahan di jurusan ini.
Biaya Kuliah Kedokteran Nggak Murah
Yup, kuliah kedokteran termasuk yang paling mahal. Biaya UKT bisa belasan juta per semester, belum termasuk buku, alat praktikum, dan kebutuhan lain. Di universitas swasta, total biaya bisa mencapai ratusan juta sampai lulus.
Makanya penting banget cari info soal beasiswa atau bantuan keuangan dari kampus. Beberapa FK negeri juga punya program bidikmisi/KIP Kuliah yang bisa meringankan biaya.